Wednesday, May 22, 2013

Hanya Aku dan Langit yang Tahu


Cerita Singkat "Hanya Aku dan Langit Yang Tau"
Cerita ini berawal dari andi seorang guru muda yang di tempatkan di plosok desa demi pendidikan. tok ! tok ! tok ! pak andi pak andi, si ica muridnya datang ke rumah pak andi. kenapa ica sore2 datang kerumah? ini pak, ica mau menyampaikan sesuatu kalo ruang kelas 3 gentingnya pecah dan besok kita mendekati ujian, bagaimana pak? lalu pak andi bergegas pergi melihat sekolah yang hanya ada 100 siswa dengan 3 ruangan tersebut. sambil meratapi kelas yang gentingnya yang pecah akibat pohon tumbang, pak andi lalu menelpon guru-guru yang lain. tak terasa seminggu lagi mendekati ujian gurupun bergegas melakukan rapat, namun apa daya uang untuk oprasional sekolah hanya mampu untuk membayar air dan listrik, lalu pak andi berfikir kembali, "aku sudah di tugaskan di desa dan sekolah ini selama 2 tahun, dengan penuh keikhlasan aku memberikan ilmuku untuk murid2ku beserta desa ini, jika aku mempunyai uang yg aku kantongi dari kota, alangkah baiknya bisa bermanfaat, untuk sekolah ini dan aku tak mau menyianyiakan masa mudaku yang terbuang percuma". dengan kesungguhan hati pak andi merelakan sebagian uang yg ia tabung untuk di sumbang ke sekolah, bahkan beliau menghimpun warga dan anak-anak untuk bergotong royong menyelesaikan bangunan yang akan roboh itu. lalu bapak kepala sekolah bertanya, pak andi, kami berterimakasih sekali telah dibantu, saya ingin tanya apakah bapak ikhlas dengan semua ini? bapak yang jauh dari kota merelakan semuanya demi kami?, pak andipun menjawab dengan nada yang senang. bapak, saya merasa senang bisa membantu apa lagi saya di tugaskan disini melihat perjuangan mereka anak-anak yang bersemangat belajar dan saya datang disini juga penuh tanggung jawab, saya masih muda pak, saya ingin melihat masa muda saya bisa menyenangkan banyak orang, itu saja pak, sambil tersenyum. saya sangat bangga dengan bapak, apalagi kami mempunyai seorang guru yang sangat bijaksana, semoga bapak banyak mendapatkan rezeky dan jodoh. pak andi menjawab, terimakasih pak atas doanya sesungguhnya apa yang saya lakukan hanya langit yang bisa melihat jelas perbuatan kita selebihnya orang yang menilai dan saya melakukan apa yang seharusnya banyak orng juga bisa lakukan juga kok pak. lalu bapak kepala sekolah berjabat tangan seraya mengharukan air mata, mereka melanjutkan kembali bergotong royong membangun sekolah.

oky harpanto

Monday, May 20, 2013

Aku dan Penjual Roti


cerita singkat. "aku dan penjual roti"
suatu hari dani membeli roti kepada tukang roti keliling, lalu ia memanggil untuk membeli beberapa roti coklat untuk adik dan kakaknya, sambil makan iapun mengajak bercerita dengan penjual roti, dani bertanya, kenapa bapak berjualan roti? sejak kapan bapak berjualan?, hal terbesit pikiran dani. dan tukang rotipun menjawab, bapak berjualan roti sudah 10 tahun, bapak selalu berkeliling menjual roti untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. danipun tak henti bertanya sampai disitu, lalu iapun bertanya kembali, apakah bapak senang berjualan roti? apa bapak pernah berjualan lain? sang bapak menjawab, bapak senang berjualan roti, menekuni pekerjaan seperti ini memang tidak mudah, namun butuh perjuangan. selain itu bapak ingin memberikan kemudahan oarng2 yang igin sarapan pagi, mengantarkan setiap pagi, berkeliling hingga pukul 2 siang lalu siangnya bersiap-siap membuka nasi angkringan hingga malam. lalu dani bertanya kembali, bapak, merasa adil tidak dengan orang2 kaya yg memakai fasilitas dan kerja dengan semudahnya? dan bapak penjual roti yang sabar itupun menjawab kembali, bapak merasa adil dengan semua ini, bahwa kita sudah di tempatkan masing dari kerja keras kita, jika tidak ada penjual kecil kayak bapak maka tidak ada orng2 kecil yang ikut mengkonsumsi, bahkan tidaklah seimbang hanya makanan2 mahal saja yg di jual untuk orang2 kaya, namun orang2 seperti kita bisa merasakan. begitu juga jika tidak ada pelayan, mereka sama seperti kita juga tidak bisa melayani orang2 kaya, jasa penjahit, loper koran, tukang bangunan, dll mereka hanya minta saling menghormati, jika semua minta kaya, tidak ada indah hidup ini. kemudian dani tersenyum melihat perjuangan bapak penjual rotil, dan membayar lalu bergegas masuk rumah denan penuh keharuan.