Monday, May 14, 2012

Bedah Buku The Untold Stories




UNDIP – Lembaga Pers  Mahasiswa Manunggal yang bekerjasama dengan Yayasan Harapan Kita  menggelar bedah buku karya Mahpudi, Dwitri Waluyo, Donna Sita, dan Anita Dewi di laksanakan (9/5) Bertempat di ruang Auditorium, gedung A lantai tiga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip, acara dihadiri 300 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, guru, dan masyarakat umum. Acara ini di hadiri oleh perwakilan dari gubernur jawa tengah, pangdam diponegoro, kepolisian semarang serta perwakilan dari undip yaitu pembantu dekan III.
Acara yang dimulai pukul 09.00 telah berlangsung dengan membawa pembukaan lagu Indonesia raya. Banyak yang memberikan aapresiasi yang besar terhadap buku tersebut baik dari kesehariaan maupun kehidupan di saat menjadi presiden Indonesia. Pada pembukaan yang pertama yang dibuka oleh moderator Dwitri Waluyo, redaktur pelaksana majalah Gatra, acara akan mengupas kehidupan Pak Harto yang selama ini masyarakat belum banyak tahu. Selain itu Indonesia memiliki banyak tokoh besar yang berjasa mengubah bangsa, namun belum banyak cerita yang dibukukan. Kisah hidup presiden ke dua Indonesia, Soeharto telah dibukukan dengan mengumpulkan cerita dari 113 narasumber. Keluarga, ajudan, rekan kerja, deretan menteri, hingga pemimpin negara lain menjadi orang yang pernah dekat dan bersedia menulis atau diwawancarai hingga melahirkan buku bertajuk Pak Harto “The Untold Stories”.  
Sesi pertama dari pembicara yaitu pemaparan dari Soenarto Soedarmo, sebagai penulis notulen sidang kabinet yang membuat sidang ekonomi maupun politik. Beliau juga mengenal dekat sosok presiden yang menjamin kecukupan sandang, papan, dan pangan rakyatnya ini. Sisi humanis Pak Harto akan tergambar dari cerita orang yang lama menjalin relasi, seperti Dr. Soenarto ini. Beliau juga memaparkan apabila pak soeharto siap mundur jika di kehendaki oleh masyarakat dan sesuai prosedur UU dasar 45.
Pada sesi kedua yang di paparkan oleh Dr. Sukardi Rinakit, seorang pengamat politik, akan memberi penggambaran bagaimana gaya perpolitikan Pak Harto. Bagaimana Pak Harto hidup dalam kondisi yang banyak ”otoriter”, meski banyak pula pihak yang menyanjung setiap kebijakannya disampaikan juga . “Pada saat saya menjadi mahasiswa saya juga menolak keras aturan yang di ambil oleh presiden sampai-sampai saya demo dan di tangkap sebanyak 4 kali” katanya sambil tertawa. Pak harto juga merupakan sosok yang STMJ yaitu Sederhana yang artinya segalanya menggunakan sederhana mungkin, Tekun artinya hidup harus teman, Memimpin, yang artinya semua satu bangsa, Jail karena pak Harto seorang yang kadang bisa jail.
Pada sesi terakhir sebagai pembicara menghadirkan Dr. Adi Nugroho, dosen Komunikasi Undip. Mengenal gaya Pak Harto dalam menjalin relasi dan menarik simpati orang yang mengenalnya menjadi menarik. Pasalnya, Pak Harto dikenal karena kemampuannya merangkul seluruh masyarakat Indonesia yang tersebar luas. Dengan memaparkan melalui slide-slide yang mengerti bagaimana cerita yang berada di dalam buku tersebut yang mana memberikan pengertian arti penting dalam memberikan sikap terhadap masa pemerintahan presiden soeharto.
Dikesempatan terkhir sempat di adakan Tanya jawab yang di pertanyakan oleh mahasiswa bahkan ada dosen yang mempertanyakan hal tersebut kepada pembicara. Oky Harpanto