Saturday, March 31, 2012

Mentalitas Diri Dalam Menghadapi Masalah


Dalam kehidupan anda, pastilah pernah dan sedang mempunyai masalah. Baik masalah dari orang lain maupun dari diri sendiri. Ketika anda akan megalami masalah tersebut, maka anda akan mencoba menyelesaikan masalah dengan mencari bagaimana bentuknya.Namun begitu, masalah yang muncul kadang memberikan arti penting dalam hidup untuk menyelesaikannya. Sebenarnya anda mampu memecahkan setiap masalah yang menimpa, karena masalah itu datang dari diri anda.
Rasanya tidak mungkin mungkin anda akan menjalani hidup anpa adanya masalah karena makna hidup sendiri. Seseorang bisa saja berganti-ganti ideologi atau agama, tapi masalah tetap ada. Seperti yang dikaakan Oscar Wilde, "Life is just one thing after another", artinya kehidupan adalah lompatan dari masalah satu ke masalah lain. Jadi, mustahil kemudian apabila anda akan menjalani hidup anda tanpa adanya sebuah masalah.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk mentalitas dalam menghadapi masalah :
1. Optimis Menghadapi Masalah
Berbagai studi menunjukkan bahwa orang-orang optimis, jarang sekali menemui sebuah kegagalan dalam kehidupannya dan apabila ia mengalami kegagalan maka ia akan bangkit dari keterpurukan dirinya. Optimisme membuat anda lebih tabah dalam menghadapi masalah jika memang sudah terjadi maka waktunya hanya sebentar saja. Buatlah jurnal kebahagiaan setiap malam minggu misalnya, luangkan waktu untuk hal-hal yang membuat anda tersenyum. Lihatlah masalah sebagai tantangan bukan ancaman. Kalau masalah dimaknakan sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi anda, maka masalah akan menjadikan diri anda sebuah nilai yang positif seperti apa yang anda kerjakan. Karena tidak adaa masalah yang datang, tapi tidak keluar.
2. Sabar Menghadapi Masalah
sebagian orang yang telah merasakan dahsyatnya manusia yang sabar, mereka akan mendifinisikan bahwa sabar adalah merupakan sebagian dari nikmat betiniah yang tak ternilai harganya, betapa maalnya harga sabar itu seingga tidak semua manusia bisa membelinya, hanya orang-orang yang mau mengendalikan  dirinya yang akan bisa membelinya, karena apa? sabar merupakan tingkatan tinggi yang susa untuk di jangkau seseorang. Sebagian orang menemukan sabar yang bermacam-macam, misalnya dengan berolahraga, mencuci pakaian, memasak, dan lainnya. Pepatah mengatakan bahwa "Mata tidak selalu memandang ke atas tapi juga bisa memandang ke bawah". Membandingkan diri anda dengan orang-orang yang beruntung akan menimbulkan masalah, yaitu rasa iri tidak puas menghadapi hidup, sedangkan orang yang membandingkan diri anda menjadi susah atau lebih menderita maka akan mendatangkan rasa syukur. Rasa Syukur itu melahirkan kesabaran kepada Allah.
3. Jujur Menghadapi Masalah
kejujuran tidak mengenal batas waktu dan usia, baik tua maupun muda. Kejujuran juga tidak mengenal tempat dan ruang dimanapun anda dan apa yang anda sedang alami. Kejujuran mutlak di perlukan, baik kejujuran mengenai bosan, cemburu, mendua, ataupun kesetiaan anda menghadapi masalah. Dengan jujur dan berterus terang kepada orang lain,  kadang anda terbantu sehingga bisa mengatasi masalah dengan baik dan tepat. Kejujuran sebenarnya perilaku yang efisien. Tidak pernah ada yang mengatakan bahwa sebuah kejujuran akan mendatangkan sesuatu yang bisa mematikan hati kita untuk berbuat yang lebih baik lagi. Namun apabila anda memiliki seseorang teman yang sudah anda ketahui latar belakang ketidakjujurannya, kemudian sekalipun ia meminta tolong maka akan sulit untuk membantu teman anda tersebut.
4. Percaya Diri Mengatasi Masalah
Percaya terhadap diri sendiri merupakan senjata yang cukup ampuh untuk menguasai masalah yang muncul di hadapan anda. Akan menjadi aneh jika anda tidak percaya diri terhadap hal apapun yang terjadi dalam kehidupan anda. Bukankah anda berani untuk hidup dan melakukan hal-hal yang membuat anda merasa senang, suka, dan bahagia. Kalo anda tidak percaya diri saat mengalami masalah maka anda jangan pernah mengaku untuk hidup karena sebenarnya hidup itu adalah sebuah masala bagi diri anda. Jadi, ketika anda sudah tudak mempunyai rasa bahwa anda memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan hidup maka sebenarnya anda telah kalah dengan kehidupan itu sendiri. Untuk membangkitkan rasa percaya diri, cobalah anda mengingat haal-al yang positif yang telah anda capai sebelumnya. Seperti saat mendapatkan prestasi, pengalaman yang mengesankan, mencapai kepuasan dan lain-lain. 
5. Ridha Menerima Masalah
Menerima segala hal yang terjadi, apapun bentuknya adalah sesuatu yang begitu sulit untuk di lakukan oleh beberapa orang. Adapun bentuk dari kesuksesan yang terindah adalah melalui jalan yang berliku-liku, terjal dan menyakitkan. Mustahil apa bila anda menikmati apa yang sedang anda inginkan , jika anda tidak suka dengan hal-hal yang membuat jalan sampai pada kenikmatan tersebut. Begitu juga terhadap hidup anda, kalo anda masih mengakui saat ini berada pada tataran kehidupan dan mengakui bahwa anda masih cinta terhadap hidup, maka anda harus mengerti pula bahwa anda masih cinta terhadap hidup, maka anda mengerti pula bahwa hidup tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja, tetapi buruk dan paitpun ada di dalamnya. Anda wajib bisa menerima sesuatu yang bisa di hasilkan hidup walopun sangat menyakitkan tetapi itulah kenyataannya. Masalah yang datang dan menimpa adalah salah satu dari bagian yang tak terbantahkan dari kenyataan bahwa anda sedang menjalani kehidupan ini. Apapun resikonya, mampu atau tidak mampu, anda arus menerima kosekwensi ini.
6. Tanggung Jawab Terhadap Masalah
Bertanggung jawab terhadap masalah berarti anda merasa memiliki masalah yang anda hadapi. Ketika merasa memiliki maka seharusnya anda menjaga masalah sebagai suatu kesatuan dalam menjalani hidup, bukan melarikan diri pada saat masalam menghampiri anda. Manusia terlahir di dunia sebagai makluk sosial yang memiliki kepedulian teradap sesuatu yang berada di sekitar anda. Efek yang diciptakan masalah ketika memasuki kehidupan tidak hanya anda rasakan sendiri sebagai piak yang bersangkutan. Cobalah anda pahami ketika masalah terjadi pada anda maka yang merasakan pertama kali tentunya diri anda sendiri. Secara keseluruhan, masalah yang anda alami akan melahirkan kerikil-kerikil kecil yang akan menimpa orang lain juga berada dalam lingkungan anda. Bentuk kepedulian ini adalah salah satu rasa bentuk tanggung jawab orang-orang sekitar anda terhadap apa yang anda derita.
Oleh karena itu, akan termasuk orang-orang yang tidak memiliki jiwa sosial jika ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan harus melibatkan orang banyak dalam menyeleaikannya.